Pengertian Sumber Daya Manusia

1.  PENDAHULUAN.

 

Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka  mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu organisasi, menurut Riva’i( 2004:35) “tanpa didukung pegawai/karyawan yang sesuai baik segi kuantitatif,kualitatif, strategi dan operasionalnya ,maka organisasi/perusahaan itu tidak akan mampu mempertahankan keberadaannya, mengembangkan dan memajukan dimasa yang akan datang”.

Karena itu diperlukan langkah-langkah manajemen guna lebih menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai jabatan, fungsi, pekerjaan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan  .  Perencanaan  sumber  daya  manusia (Human Resource Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan  sumber  daya  manusia  organisasi  dari  posisi  yang  diinginkan  di  masa depan, sedangkan sumber daya manusia adalah seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah organisasi yang terkait dengan manusia.

Tujuan dari integrasi system adalah untuk menciptakan proses prediksi demand sumber daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif, dibandingkandengan prediksi ketersediaan yang berasal dari program- program SDM. Oleh karena itu, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan  strategi  tertentu  agar  tujuan  utama  dalam    keefektifan  organisasi  dapat tercapai.

Dalam dunia bisnis strategi bisnis di masa yang akan datang yang dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer untuk mengembangkan program- program yang mampu menterjemahkan current issues dan mendukung rencana bisnis masa depan. Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber daya manusia (SDM)

 

dapat membangun perencanaan bisnis yang pada akhirnya menentukan kebutuhan

 

SDM.

 

Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan perencanaan SDM,   antara   lain:   globalisasi,   kemajuan   teknologi,   pertumbuhan   ekonomi   dan perubahan komposisi angkatan kerja.

Pergeseran karakteristik angkatan kerja yang ditandai oleh berkurangnya tingkat pertumbuhan tenaga kerja, semakin meningkatnya masa kerja bagi golongan tua, dan peningkatan diversitas tenaga kerja membuktikan perlunya  kebutuhan perencanaan SDM. Dengan demikian, proyeksi demografis terhadap angkatan kerja di masa depan akan membawa implikasi bagi pengelolaan sumber daya manusia yang efetif.

Mengantisipasi kebutuhan sumber daya manusiadi masa depan serta perencanaan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia tersebut merupakan bagian dalam perencanaan sumber daya manusia yang meliputi pencapaian tujuan dan implementasi program-program. Dalam perkembangannya, perencanaan sumber, perencanaan sumber manusia juga meliputi pengumpulan data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keefektrifan program-program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencanaan bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program pada saat diperlukan.

Salah   satu   tujuan   utama   perencanaan   adalah   memfasilitasi   keefektifan organisasi, yang harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi (Jackson & Schuler, 1990). Dengan demikian, perencanaan sumber  daya  manusia  merupakan  suatu  proses  menterjemahkan  strategi  bisnis menjadi kebutuhan sumber daya  manusia baik kualitatif  maupun kuantitatif  melalui tahapan tertentu.

 

 

 

 

 

 

2.         Berbagai Pengertian  Perencanaan SDM

 

Mondy & Noe (1995) mendefinisikan Perencanan SDM sebagai  proses yang secara sistematis mengkaji keadaan sumberdaya manusia untuk memastikan bahwa jumlah dan kualitas dengan ketrampilan yang tepat, akan tersedia pada saat mereka dibutuhkan”. Kemudian Eric Vetter dalam Jackson & Schuler (1990) dan Schuler & Walker (1990) mendefinisikan Perencanaan sumber daya manusia (HR Planning) sebagai; proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya  manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan. Dari konsep tersebut, perncanaan sumber daya manusia dipandang sebagai proses linear, dengan menggunakan data dan proses masa lalu (short-term) sebagai pedoman perencanaan di masa depan (long-term).

Dari beberapa pengertian tadi ,maka perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan strategis yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja/pegawai dimasa yang akan datang dalam suatu organisasi (publik,bisnis ) dengan menggunakan sumber informasi yang tepat guna penyediaan tenaga kerja dalam jumlah dan kualitas sesuai yang dibutuhkan.

Adapun   dalam   perencanaan   tersebut   memerlukan   suatu   strategi   yang didalamnya terdapat seperangkat proses-proses dan aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia pada setiap level manajemen untuk menyelesaikan masalah organisasi guna meningkatkan kinerja organisasi saat ini dan masa depan serta  menghasilkan  keunggulan  bersaing  berkelanjutan.  Dengan  demikian,  tujuan perencanaan  sumber  daya  manusia  adalah  memastikan  bahwa  orang  yang  tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat,sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara menyeluruh.

 

Untuk merancang dan mengembangkan perencanaan sumber daya  manusia yang efektif menurut Manzini (1996) untuk, terdapat tiga tipe perencanaan yang saling terkait dan merupakan satu kesatuan sistem perencanaan tunggal.

1. strategic planning yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan,

2. operational planning, yang menunjukkandemand terhadap SDM, dan

 

3. human resources planning, yang digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menmggabungkan program pengembangan dan kebijaksanaan SDM.

Untuk memudahkan organisasi melakukan berbagai tindakan yang diperlukan, diperlukan mengintegrasikan antara perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik, manakala terjadi perubahan dan tuntutan perkembangan lingkungan organisasi yang demikian cepat . Sedangkan tujuan pengintegrasian perencanaan sumber daya manusia adalah untuk mengidentifikasi dan menggabubungkan faktor-faktor perencanaan yang saling terkait, sistematrik, dan konsisten. Salah satu alasan untuk mengintegrasikan perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik dan operasional adalah untuk mengidentifikasi human resources gap antara demand dan supply, dalam rangka menciptakan proses yang memprediksi demand sumber daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitatif dibandingkan dengan prediksi ketersediaan yang berasal dari programprogram SDM.

Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia organisasi di masa depan ditentukan oleh kondisi faktor lingkungan dan ketidakpastian, diserta tren pergeseran organisasi dewasa ini. Organisasi dituntut untuk semakin mengandalkan pada speed

 

atau  kecepatan,  yaitu  mengupayakan  yang  terbaik  dan  tercepat  dalam  memenuhi kebutuhan tuntutan/pasar (Schuler & Walker, 1990).

 

 

 

3.   Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia di Masa Depan

 

Pimpinan yang secara teratur melakukan proses pengembangan strategi sumber daya manusia pada organisasinya akan memperoleh manfaat berupa distinctive capability dalam beberapa hal dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan, seperti : Yang sifatnya strategis yakni :

a. Kemampuan mendifinisikan kesempatan maupun ancaman bagi sumber daya manusia dalam mencapai tujuan bisnis.

b. Dapat memicu pemikiran baru dalam memandang isu-isu sumber daya manusia dengan orientasi dan mendisdik patisipan serta menyajikan perluasan perspektif.

c. Menguji komitmen manajemen terhadap tindakan yang dilakukan sehingga dapat menciptakan proses bagi alokasi sumber daya program-program spesifik dan aktivitas.

d. Mengembangkan “sense of urgency” dan komitmen untuk bertindak.

 

Kemudian  yang  sifatnya  opersional  ,perencanaan  SDM  dapat  bermamfaat untuk :

1. Meningkatkan pendayagunaan SDM guna memberi kontribusi terbaik,

 

2.Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi agar setiap pegawai/tenaga kerja dapat mengotimalkan potensi dan ketrampilannya guna meningkatkan kinerja organisasi,

3. Penghematan tenaga,biaya, waktu yang diperlukan ,sehingga dapat meningkatkan efisiensi guna kesejahteraan pegawai/karyawan.(Nawawi, 1997: 143)

 

Adapun pola yang dapat digunakan dalam penyusunan strategi sumber daya

 

manusia organisasi di masa depan antara lain , (Schuler & Walker, 1990) :

 

 

a.    Manajer   lini   menangani   aktivitas   sumber   daya   manusia

(strategik   dan

 

 

manajerial),  sementara  administrasi  sumber  daya  manusia  ditangani  oleh pimpinan unit teknis operasional.

b. Manajer lini dan Biro kepegawaian/sumber daya manusia saling berbagi tanggung jawab dan kegiatan, dalam kontek manajer lini sebagai pemilik dan sumber daya manusia sebagai konsultan.

c.  Departemen  sumber  daya  manusia  berperan  dalam  melatih  manajer  dalam praktik-praktik sumber daya manusia dan meningkatkan kesadaran para manajer berhubungan dengan HR concerns

4.   Tahapan Perencanaan Sunber Daya Manusia (SDM)

 

Menurut Jackson dan Schuler (1990), perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menuju organisasi modern. Langkahlangkah tersebut meliputi :

a.Pengumpulan   dan   analisis   data   untuk   meramalkan   permintaan   maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan.

b.Mengembangkan tujuan perencanaan sumber daya manusia

 

c.Merancang dan mengimplementasikan  program-program  yang  dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia

d.Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang berjalan.

 

Keempat  tahap  tersebut  dapat  diimplementasikan  pada  pencapaian  tujuan jangka pendek (kurang dari satu tahun), menengah (dua sampai tiga tahun), maupun

 

jangka  panjang  (lebih  dari  tiga  tahun).  Rothwell  (1995)  menawarkan  suatu  teknik perencanaan sumber daya manusia yang meliputi tahap :

(1) investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal, organisasional:

 

(2) forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan demand sumber daya manusia saat ini dan masa depan;

(3) perencanaan bagi rekrumen, pelatihan, promosi, dan lain-lain;

 

(4) utilasi, yang ditujukan bagi manpower dan kemudian memberikan feedback bagi proses awal. Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam merencanakan sumber daya manusia adalah dengan actiondriven ,yang memudahkan organisasi untuk menfokuskan bagian tertentu dengan lebih akurat atau skill-need, daripada melakukan perhitungan numerik dwengan angka yang besar untuk seluruh bagian organisasi.

Perencanaan sumber daya manusia umumnya dipandang sebagai ciri penting dari tipe ideal model MSDM meski pada praktiknya tidak elalu harus dijadikan prioritas utama. Perencanaan sumber daya manusia merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan “strategik,” implikasinya menjadi tidak sama dengan manpower planning” meski tekniknya mencakup hal yang sama. Manpower planning menggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya forecasting apakah ada ketidaksesuaian antara supply dan demand tenaga kerja, serta merencanakan penyesuaian kebijakan yang paling  tepat.  Integrasi  antara  aspek-aspek  perencanaan  sumber  daya  manusia terhadap pengembangan bisnis sebaiknya memastikan bahwa kebutuhan perencanaan sumber daya manusia harus dilihat sebagai suatu tanggung jawab lini.

5.    Kesenjangan dalam Perencanaan Sumber daya Manusia

 

Dalam  perencanaan  SDM  tidaklah  semudah  apa  yang  dibayangkan,  kendati telah ada perhitungan dan pertimbangan berdasarkan kecenderungan dan data yang

 

tersedia, tapi kemelencengan bisa saja terjadi. Hal ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor lingkungan , kebijakan yang tidak diantisipasisi  sebelumnya.  Proses  perencanaan  sering  tidak  berjalan  sebagaimana mestinya, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara detil, sehingga terjadi kesenjangan antara kebijakan sebelumnya dengan aspek teknis operasional secara empiris . Persoalan yang dihadapi dalam perencanaan sumber daya manusia dalam pengembangan  dan  implementasinya  dari  strategi  sumber  daya  manusia  dapat dikelompokkan ke dalam empat permasalah (Rothwell, 1995) :

1. Perencanaan menjadi suatu problema yang dirasa tidak bermanfaat karena adanya perubahan pada lingkungan eksternal organisasi, meskipun nampak adanya peningkatan kebutuhan bagi perencanaan.

2. Realitas dan bergesernya  kaleidoskop prioritas kebijakan dan strategi yang ditentukan oleh keterlibatan interes group yang memiliki power.

3. Kelompok faktor-faktor yang berkaitan dengan sifat manajemen dan ketrampilan serta kemampuan manajer yang memiliki preferensi bagi adatasi pragmatik di luar konseptualisasi, dan rasa ketidakpercayaan terhadap teori atau perencanaan, yang dapat disebabkan oleh kurangnya data, kurangnya pengertian manajemen lini, dan kurangnya rencana korporasi.

4. Pendekatan teoritik konseptual yang dilakukan dalam pengujian kematangan perencanaan sumber daya manusia sangat idealistik dan preskriptif, di sisi lain tidak memenuhi realita organisasi dan cara manajer mengatasi masalah- masalah spesifik.

Permasalahan tersebut merupakan sebuah resiko yang perlu adanya antisipasi dengan menerapkan aspek fleksibilitas ,manakala terjadi kesenjangan di lapangan. Namun sedapat mungkin manajer telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi secara cermat setiap perkembangan yang terjadi , karena pada dasarnya sebuah bangunan

 

perencanaan SDM tidak harus dibongkar secara mendasar , jika ada kekurangan dan kelemahan ,tentu ada upaya  mengatasi jalan keluar yang  terbaik.  Oleh karena itu diperlukan analisis terhadap perencanaan yang dibuat dengan menreapkan analisi SWOT.

 

 

 

6.    Implementasi Perencanaan SDM

 

Pemilihan  teknik  merupakan  starting  point  dalam  melaksanakan   berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya manajeral, nilai dan budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan sumber daya manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses rekrutmen dan perencanaan karir.

 

 

 

a. Rekrutmen

 

Identifikasi kemungkinan ketidakcocokan antara supply dan demand serta penyesuaian melalui rekrutmen, sebelumnya dilihat sebagai alasan perencanaan manpower tradisional. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru yang mempertimbangkan kombinasi  kompetensi  karyawan  melalui  pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki.

Perencanaan MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang  akan  datang  bagi  orang-orang  yang  diperlukan  untuk  ,enyampaikan  produk- produk  inovatif  atau  pelayanan  berkualitas  yang  difokuskan  melalui  strategi  bisnis dalam proses rekrutmen.

 

 

 

b. Perencanaan Karir

 

Hal ini membutuhkan pengertian proses-proses yang diintegrasikan pada karekteristik individual dan preferensi dengan implikasinya pada : budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi bisnis dan panduan, struktur organisasi dan perubahan, sistem

 

reward, penelitian dan sistem pengembangan, serat penilaian dan sistem promosi. Beberapa organisasi dewasa ini menekankan pada tanggung jawab individual bagi pengembangan karir masing-masing. Sistem mentoring formal maupun informal diperkenalkan untuk membantu pencapaian pengembangan karir. Seberapa jauh fleksibelitas dan efisiensi organisasi ditentukan oleh kebijakan pemerintah, baik fiskal maupun pasar tenaga kerja.

 

 

 

c. Evaluasi Perencanaan SDM

 

Perencana sumber daya manusia dapat digunakan sebagai indikator kesesuaian antara supply dan demand  bagi sejumlah orang-orang yang  ada dalam organisasi dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya manusia juga berguna sebagai  “early  warning”  organisasi  terhadap  implikasi  strategi  bisnis  bagi pengembangan sumber daya manusia dengan melakukan audit terhadap SDM. Teknik- teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi perencanaan sumber daya manusia meliputi :

1. Audit sederhana terhadap sasaran apaqkah memenuhi tujuan, kekosongan terisi, biaya berkurang, dan sebagainya. Sedangkan tingkat audit tergantung pada tujuan organisasi dan seberapa jauh analisis terhadap keberhasilan maupunb penyimpangan dapat dilakukan.

2 Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur organisasi lain sesuai standar penggunaan :

a)  rosedur  total  kualitas;  perlu  bagi  kebutu8han  pengawasan  dan  dapat menggambarkan atensi bagi ketidakcukupan SDM

b)Prosedur investasi manusia; perlu pengawasan bagi hasil pelatihan terhadap analisis kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan berbasis kontinyuitas.

 

c)Pendekatan analitis bagi utilisasi sumber daya manusia dan pengawasan hasil

d)Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi generalv atau survai sikap karyawan

e)Dimasukkannya hal-hal berikut sebagai bagian audit yang lebih luas atau tinjauan fungsi SDM :

1)Nilai tambah yang diperoleh organisasi, misalnya dalam mengembangkan manusia atau pengurangan perpindahan tenaga kerja.

2)Dalam pemenuhan target departemen sumber daya manusia atau penetapan fungsi

3)Dalam  pengwasan  pencapaian  “equal  opportunity  target”  dalam  hal gender atau ras

4)Sebagai bagian bentuk internal atau eksternal bench-marking komporasi dari perencanaan sumber daya manusia yang digunakan dan outcomes dalam bagian lain di organisasi yang sama

f) Melakukan review atas penilaian individu.

 

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah memastikan bahwa orang yang tepat berada pada tempat dan waktu yang tepat, sehingga hal tersebut harus disesuaikan dengan rencana organisasi secara menyeluruh. Salah satu hasil evaluasi penerapan program jangka panjang dapat ditujukan bagi perencanaan program suksesi.

 

7 . Penutup.

 

Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan :

1. Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumberdaya manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan sumberdaya manusia (pegawai/karyawan) dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah dan kualitas yang   diperlukan   .Perencanaan   SDM   sebagai;   proses   manajemen   dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisinya saat ini menuju posisi yang diinginkan di masa depan dengan menggunakan data sebagai pedoman perencanaan di masa depan .

2. Perencanaan sumber daya manusia awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.

3. Dalam pelaksanaannya, perencanaan sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai.

Perencanaan sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa terus survive dan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat cepat dan dinamis .

Tentang Aep Nurul Hidayah https://www.youtube.com/c/aepnurulhidayah

https://www.youtube.com/c/aepnurulhidayah
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar