Makalah Pelaksanaan Perencanaan Kesehatan

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam pekerjaan pelaksanaan bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah, karena dalam pelaksanaan suatu rencana terkandung berbagai aktivitas yang bukan saja satu sama lain saling berhubungan, tetapi juga bersifat komplek dan majemuk. Memadukan berbagai aktifitas seperti ini dan apalagi menugaskan semua orang yang terlibat dalam organisasi untuk melaksanakan aktivitas yang dimaksud, memerlukan suatu keterampilan khusus. Tugas dari seorang administrator ataupun manager, pada dasarnya adalah melakukan upaya sedemikian rupa sehingga dapat memotivasi bawahan untuk secara bertanggung jawab melaksanakan berbagai aktivitas yang telah disusun. Agar pekerjaan motivasi ini dapat terlaksana dengan baik, seorang administrator ataupun manager harus mampu mengkomunikasikan ide ataupun gagasan yang ada padanya kepada bawahan. Untuk kemudian dengan kepemimpinan yang dimilikinya mampu mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi bawahannya sedemikian rupa sehingga semua aktifitas yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik.

 

1.2.Tujuan Penulisan

Untuk penambah wawasan bagi mahasisiwa dalam memahami Pelaksanaan Program Kesehatan.

1.3.Rumusan Masalah

Pengertian Pelaksanaan kesehatan, dan berbagai pengetahuan dan keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang administrator ataupun manager.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pelaksanaan

Setelah perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing) selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya uang perlu di tempuh dalam pekerjaan administrasi adalah mewujudkan rencana (plan) tersebut dengan menggunakan organisasi (organization) yang terbentuk menjadi kenyataan. Dan ini berarti rencana tersebut siap untuk dilaksanakan (implementating) atau diaktualisasikan (actuating).

Pelaksanaan (Actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi pelaksanaan (actuating) artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.

Pengertian pelaksanaan program kesehatan adalah melaksankan atau mengaktualisasi rencana tersebut dengan mempergunkan organisasi yang telah dibentuk tersebut.

Pengetahuan dan keterampilan khusus yang harus dimiliki seorang administrator atau manager :

  1. Motivasi (Motivation)
  2. Komunikasi (Comunication)
  3. Kepemimpinan (Leadership)
  4. Pengarahan (Directing)
  5. Pengawasan (Controling)
  6. Supervisi (Supervision)

2.2.Motivasi

Seperti yang dikutip dari wikipedia, Motivasi adalah proses yangmenjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi ialah upaya untuk menimbulkan rangsangan, dorongan, ataupun pembangkit tenaga pada seseorang dan ataupun sekelompok masyarakat agar mau berbuat dan bekerjasama secara optimal untuk melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kebutuhan manusia pada motivasi

Secara umum kebutuhan ada pada orang perorang, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ;

  1. Kebutuhan Primer

Yang dimaksud dengan kebutuhan primer ialah kebutuhan faali (fisiologis) seperti makanan, seksual, tidur, istirahat dan lain sebagainya yang seperti ini. Yang secara umum segala kebutuhan yang dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan hidup seseorang.

  1. Kebutuhan Sekunder

Yang dimaksud dengan kebutuhan sekunder ialah kebutuhan yang muncul sebagai hasil terjadinya interaksi antara seseorang dengan orang lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh dari kebutuhan sekunder adalah mengekspresikan diri, mencinta, membenci, bersaing, dan lain sebagainya.

Dalam melakukan pekerjaan administrasi, kedua kebutuhan ini perlu di perhatikan dengan sebaik baiknya. Karyawan yang termasuk dalam golongan bawah umumnya mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi yang lebih menonjolkan kebutuhan primer. Sedangkan bagi mereka yang termasuk dalam kelompok manager lebih memunculkan kebutuhan sekunder.

Menurut A.H Maslow kebutuhan manusia dibedakan atas lima tingkatan :

  1. Kebutuhan pokok faali (physiological needs)
  2. Kebutuhan keamanan (safety needs)
  3. Kebutuhan social (social needs)
  4. Kebutuhan dihargai dan dihormati (the esteem needs)
  5. Kebutuhan penampilan diri (self actualization needs)

 

Pendekatan Pada Motivasi

Sedikitnya ada 5 cara pendekatan pada motivasi (Strauss & Sayless) yaitu :

  1. Pendekatan yang keras (be stong)

Adalah pendekatan dimana kekuasaan & kewenangan yang dimiliki digunakan dalam melakukan motivasi. Pendekatan ini sering berhasil jika kebutuhan karyawan masih sebatas kebutuhan pokok.

  1. Pendekatan untuk memperbaiki (be ggod)

Adalah pendekatan dengan cara memenuhi kebutuhan yang dimiliki sehingga diharapkan bila dilakukan perbaikan karyawan mau bekerja dengan baik. Biasanya berhasil jika kebutuhan karyawan baru mencapai kebutuhan pokok dan rasa aman.

  1. Pendekatan dengan tawar menawar (implicit bargaining)

Adalah pendekatan dengan cara tawar menawar dengan karyawan tentang kebutuhan yang akan dipenuhi. Biasanya berhasil jika kebutuhan karyawan baru mencapai kebutuhan pokok dan rasa aman.

  1. Pendekatan melalui persaingan yang efektif (effective competition)

Adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara memebrikan kesempatan kepada karyawan untuk bersaing yang sehat antar karyawan dalam mencapai tujuan. Biasa dilakukan pada semua tingkat kebutuhan.

  1. Pendekatan dengan proses internalisasi (internalization process)

Adalah pendekatan yang dilakukan dengan jalan menimbulkan kesadaran diri masing-masing karyawan. Biasanya digunakan pada masyarakat yang sudah maju.

Perangsangan pada motivasi

Agar seseorang mau dan bersedia melakukan seperti yang diharapkan, kadang kala perlu disediakan perangsang (incentive). Dalam motivasi perangsangan ini dibedakan menjadi dua yaitu :

  1. Perangsangan positif (positive incentive)

Ialah imbalan yang menyenangkan yang disedikan untuk karyawan berprestasi . Antara lain hadiah, pengakuan, promosi dan ataupun melibatkan karyawan tersebut pada kegiatan yang lebih tinggi.

  1. Perangsangan negative (negative incentive)

Ialah imbalan yang tidak menyenangkan berupa hukuman bagi karyawan yang tidak berprestasi dan ataupun yang berbuat seperti yang tidak diharapkan. Antara lain denda, teguran, pemindahan tempat kerja (mutasi) dan ataupun pemberhentian.

2.3.Komunikasi

Komunikasi berasal dari kata “communicare” yang artinya berpartisipasi atau memberitahukan atau “communis” yang artinya bersama atau bersama atau berlaku dimana-mana. Pada saat ini komunikasi banyak macamnya antara lain.

  • Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti serta saling percaya demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lainnya.
  • Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini, atau emosi antar dua orang atau lebih.
  • Komunikasi adalah suatu hubungan yang dilakukan melalui surat, kata-kata,symbol, atau pesan yang bertujuan agar setiap manusia yang terlibat dalam poses dapat saling tukar menukar arti dan pengertiannya terhadap sesuatu.

Dari kesimpulan diatas bahwa tujuan utama dari komunikasi adalah untuk menimbulkan saling pengertian, bukan persetujuan. Seseorang yang tidak setuju terhadap suatu hal, tetapi paham benar apa yang tidak disetujuinya tersebut, juga telah mempunyai komunikasi yang baik.

Peranan komunikasi dalam administrasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

  1. Menyempurnakan pekerjaan administrasi

Dalam komunikasi akan menghasilkan berbagai keterangan/ informasi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam mengambil keputusan, sehingga dengan demikian pekerjaan administrasi dapat lebih disempurnakan.

  1. Menimbulkan suasana kerja yang menguntungkan

Kominikasi yang baik dapat meningkatkan hubungan antar karyawan dan pimpinan.

Unsur Unsur Komunikasi

  1. Sumber (pengiriman berita/ komunikator)

Adalah tempat asalnya pesan, contohnya : perseorangan, kelompok, atau insitusi.

  1. Pesan (berita)

Adalah yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran, contohnya : kata-kata, gerak tubuh, tulisan dan lain lain.

  1. Media (alat pengirim pesan/ saluran pesan)

Adalah alat atau saluran yang dipilih oleh sumber yang menyampaikan pesan kepada sasaran. Media terbagi menjadi 2 macam yaitu ;

  1. Media Massa (Surat kabar, Majalah, Radio, Televisi)
  2. Media Antar Pribadi ( Pembicaraan melalui telepon, melalui surat, dan pembicaraan langsung)
  3. Sasaran (penerima pesan/ komunikasi)

Adalah yang menerima pesan, contohnya : perseorangan, kelompok, atau institusi.

  1. Umpan Balik (feed back)

Adalah reaksi dari sasaran terhadap pesan yang disampaikan.

  1. Akibat (impact)

Adalah hasil dari komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada sasaran.

Proses komunikasi

Secara umun proses komunikasi dikelompokan menjadi 2 macam yaitu :

  1. Model linier

Pada proses ini kedudukan dan peranan sumber seolah-olah lebih tinggi dari pada sasaran. Dalam kehidupan sehari-hari keadaan ini tidak selalu terjadi. Karena sering pula disaksikan terjadinya komunikasi antar dua pihak yang sama kedudukannya dan peranannya. Karena adanya keadaan seperti inilah, maka model linier ini banyak ditinggalkan orang.

  1. Model system

Pada proses ini kedudukan dan peranan sumber sama dengan kedudukan dan peranan sasaran. Ceramah adalah contoh klasik dari model system karena pada ceramah tersebut, kedudukan dan peranan sumber yakni yang memberikan ceramah belum tentu lebih tinggi dari pada sasaran yakni yang mendapat ceramah.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Ada 7 Faktor yang mempengaruhi komunikasi (7C), yaitu :

  1. Credibility (factor ini terdapat dan berperan pada sumber)
  2. Content (factor ini terdapat dan berperan pada pesan)
  3. Context (factor ini terdapat dan berperan pada pesan)
  4. Clarity (factor ini terdapat dan berperan pada pesan)
  5. Continuity and consistency (factor ini terdapat dan berperan pada pesan)
  6. Channels (factor ini terdapat pada dan berperan pada media)
  7. Capability of the audience (factor ini terdapat dan berperan pada sasaran)

Macam-macam komunikasi

Macam komunikasi dibedakan menjadi 5 yaitu ;

  1. Ditinjau dari media yang dipergunakan
    1. Komunikasi visual (surat kabar, majalah, pameran, poster dll)
    2. Komunikasi audio (radio, kaset, telepon)
    3. Komunikasi visual (film, televise, drama, ceramah, sandiwara)
  2. Ditinjau dari hubungan sumber dan sasaran
    1. Komunikasi langsung/ tatap muka (wawancara, ceramah, konprensi diskusi)
    2. Komunikasi tidak langsung (surat menyurat, majalah, buku, Koran dll)
  3. Ditinjau dari umpan balik yang diperoleh
  4. Komunikasi dua arah (sasaran dapat mengemukakan pendapat)
  5. Komunikasi satu arah (sasaran hanya dapat mendengarkan saja)
  6. Ditinjau dari symbol yang dipergunakan
  7. Komunikasi lisan (kata-kata yang diucapkan)
  8. Komunikasi tulisan (huruf)
  9. Komunikasi isyarat (isyarat tertentu seperti gerakan anggota badan/ tanda-tanda tertentu)
  10. Ditinjau dari suasana dan lingkungan berlangsungnya komunikasi
  11. Komunikasi formal (pertemuan, rapat)
  12. Komunikasi informal (pada saat berjalan berduaan, sedang darmawisata)

2.4.Kepemimpinan

  • Kepemimpinan adalah perpaduan berbagi perilaku yang dimiliki oleh seseorang sehingga orang tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong orang lain sehingga bersedia dan dapat menyelsaikan tugas-tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya (Ordway Tead).
  • Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Stogdill).
  • Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki oleh sesorang terhadap orang-orang lain sehingga orang lain tersebut seacar sukarela mau dan bersedia bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah diinginkan (Georgy R. Terry).

Dari ketiga bahasan diatas menjelaskan bahwa kepemimpinan akan muncul apabila sesorang yang karena sifat-sifat dan perilaku-perilaku yang dimilikinya mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain guna berfikir, bersikap, dan ataupun berbuat sesuai dengan yang diinginkan.

Sifat pemimpin yang baik

Taqwa, taat, jujur, tekun, terampil, tanggap, lincah, tegas, tangguh, beriman, terbuka, toleran, teliti, tertib, tanpa pamrih, tanggung jawab.

Teori lahirnya pemimpin :

  1. Teori orang besar/ bakat

Bahwa seorang pemimpin itu dilahirkan yang berarti bahwa ada bakat-bakat tertentu yang diperlukan oleh seseorang untuk menjadi pemimpin diperolehnya sejak lahir. Dengan kata lain seorang pemimpin hanya lahir dari garis keturunan para pemimpin, sedangkan orang biasa tidak mungkin dapat menjadi pemimpin karena tidak memiliki gen yang diturunkan tersebut.

  1. Teori situasi

Bahwa perlunya menciptakan situasi tertentu agar sehingga bias memunculkan seorang pemimpin. Dengan kata lain seseorang dapat saja menjadi pemimpin dan memiliki kepemimpinan yang baik, jika orang tersebut mau belajar dan bekerja keras, sehingga dengan demikian seseorang pemimpin tersebut bukan dilahirkan, melainkan diciptakan.

  1. Teori ekologi

Bahwa seseorang memang dapat dibentuk menjadi pemimpin tapi untuk menjadi pemimpin yang baik harus ada bakat-bakat tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperolehnya dari alam.

Gaya kepemimpinan

Ada 4 gaya kemimpinan yaitu :

  1. Diktator

Dalam mencapai tujuan dilakukan dengan menimbulkan ketakutan, ancaman & hukuman

  1. Autokratis

Hampir sama dengan dictator tapi bobotnya agak kurang. Pendapat & kritik dari anak buah tidak dibenarkan.

  1. Demokratis

Mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan (dilakukan dengan cara musyawarah)

  1. Santai

Dalam gaya ini, peranan pimipinan jadi kurang terlihat, karena segala keputusan diserahkan kepada bawahannya.

2.5.Pengarahan

  • Pengarahan adalah upaya pengambilan secara berkesinambungan dan terus menerus yang terwujud dalam bentuk adanya perintah ataupun petunujuk guna dipakai sebagai pedoman dalam organisasi (Luther Gullick)
  • Pengarahan adalah upaya untuk mewujudkan keputusan, rencana dan program dalam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Joseph L. Massie)

Dari batasan diatas bahwa tujuan dari pengarahan ialah untuk mencegah agar karyawan jangan sampai melakukan penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan rencana.

Manfaat Pengarahan :

  1. Para pekerja mendapatkan informasi yang tepat tentang segala sesuatu yang dikerjakan.
  2. Para pekerja akan terhindar dari kemungkinan berbuat salah dan dengan demikian tujuan akan lebih mudah tercapai.
  3. Para pekerja akan selalu berhadapan dengan proses belajar mengajar sehingga pengetahuan, keterampilan dan keaktivitasaan akan meningkat.
  4. Para pekerja akan berada dalam suasana yang menguntungkan yakni terciptanya hubungan pimpinan dan bawahan dengan baik.

Syarat pengarahan ;

  1. Kesatuan perintah

Agar pengarah dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka perintah atau petunjuk yang diberikan harus terpelihara kesatuannya.

  1. Informasi yang lengkap

Agar pada waktu memberikan perintah atau petunjuk tersebut lengkapilah dengan segala keterangan yang diperlukan.

  1. Hubungan langsung dengan karyawan

Agar pengarahan tersebut berjalan sesuai dengan rencana, usahakanlah agar perintah dan petunjuk yang diberikan tersebut dapat diterima langsung oleh karyawan.

  1. Suasana informal

Agar perintah atau petunjuk yang disampaikan tentu maksudnya untuk dimengerti dan selanjutnya dapat diterapkan oleh karyawan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu terciptanya suasana yang informal dapat membantu.

Teknik pengarahan

  1. Teknik konsultasi

Pada teknik konsultasi ini pemimpin menyampaikan pengarahannya untuk kemudian dibahas secara bersama. Keuntungan dari teknik ini ialah mengundang peran serta dari karyawan, sedangkan kerugiannya jika terlalu sering diselenggarakan dapat menambah beban kerja serta dapat menimbulkan kesan bahwa pimpinan tidak mengetahui apa-apa.

  1. Teknik demokratis

Ialah teknik yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada karyawan untuk mengajukan pendapat dan saran. Keuntungannya dapat menimbulkan inisiatif karyawan, sedangkan kerugiannya dapat menyulitkan pimpinan jika pendapat atau saran tersebut sulit dilaksanakan dan bertentangan dengan kebijakan oerganisasi.

  1. Teknik otokratis

Ialah teknik dimana pengarah dilakukan secara satu arah yakni dari pimpinan kepada bawahan. Pimpinan menetapkan segalanya sedangak karyawan hanya melaksanakannya saja. Keuntungannya proses pengarahan berjalan cepat sedangakan kerugiannya dapat timbul kesalahan dalam pengarahan.

  1. Teknik bebas teratur

Disini pengarahan dilaksanakan tidak terlalu ketat. Biasanya dilakukan jika berhadapan dengan karyawan yang memiliki pengetahuan, keterampilan serta pengalaman yang cukup dalam melaksanakan tugas yang dilaksanakan.

Proses pengarahan

  1. Menyusun perintah dan ataupun petunjuk

Langkah pertama yang harus dilakukan ialah menyusun perintah ataupun petunjuk yang akan dilakukan. Perintah dan petunjuk ini harus jelas, lengkap dan dalam batas-batas pekerja.

  1. Melaksanakan pelatihan

Langkah kedua yang harus dilakukan ialah melaksanakan pelatihan secara terus menerus kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan perintah atau petunjuk dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

  1. Melakukan motivasi

Langkah ketiga yang harus dilakukan ialah melakukan motivasi sehingga pekerja mau dan bersedia melaksanakan segala perintah atau petunjuk dengan baik.

  1. Memelihara ketertiban dan kepatuhan

Langkah keempat yang harus dilakukan ialah memelihara ketertiban dan kepatuhan sehingga tidak terjadi penyimpangan. Pemberian hadiah bagi yang baik dan hukuman bagi yang bersalah dalam melaksanakan.

2.6.Pengawasan

Pengawasan ialah melakukan penilain sekaligus koreksi terhadap setiap penampilan karyawan untuk mencapai tujuan seperti yang telah ditetapkan dalam rencana.

Pengawasan ialah suatu proses untuk mengukur penampilan suatu program yang kemudian dilanjutkan dengan mengarahkan sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Manfaat pengawasan

  1. Tujuan yang ditetapkan akan tercapai dengan kualitas & kuantitas yang tinggi.
  2. Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut tidak melebihi apa yang telah ditetapkan
  3. Memacu karyawan yang berprestasi sesuai dengan kemapuan yang dimiliki.

Syarat pengawasan

  1. Pengawasan harus bersifat khas

Ialah pengawasan tersebut harus bersifat khas (specific) artinya jelas sasaran dan tujuan yang ingin dicapai serta ditunjukan hanya untuk hal-hal yang bersifat pokok saja. Hal yang bersifat pokok tersebut banyak macamnnya, termasuk misalnya hanya mengawasi penyimpangan-penyimpangan saja.

  1. Pengawasan harus mampu melaporkan setiap penyimpangan

Ialah pengawasan harus mampu melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi secara tepat, cepat dan benar. Dengan demikian dalam pengawasan harus ada umpan balik (feed back) yang dapat dimanfaatkan segera.

  1. Pengawasan harus fleksibel dan berorentasi pada masa depan

Yang dimaksud dengan fleksibel disini adalah harus tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi. Pengawasan yang terlalu kaku tidak akan memberikan hasil yang optimal.

  1. Pengawasan harus mencerminkan keadaan organisai

Dalam hal ini terutama yang menyakut hubungannya dengan struktur organisasi yang telah ada. Disamping itu pengawasan tersebut harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki organisasi, artinya harus bersifat ekonomis.

  1. Pengawasan harus mudah dilaksanakan

Dalam keadaan seperti ini berikanlah kesempatan pengawasan tersebut kepada satuan organisasi yang dimaksud. Untuk menjamin kemudahan dalam pengawasan, berikanlah kesempatan pengawasan tersebut kepada atasan langsung dari bawahan.

  1. Hasil pengawasan harus mudah dimengerti

Ialah harus dapat dimanfaatkan untuk menyusun rekomendasi guna memperbaiki sesuatu yang dipandang tidak tepat.

Metoda pengawasan

Agar pengawasan berjalan dengan baik perlu diciptakan suatu mekanisme umpan balik (feed back mechanism) yang lengkap, yang harus dapat dapat dilakukan pada setiap pentahapan program. Metoda pengawasan yang dapt digunakan banyak macamnya, antara lain :

  1. Melalui laporan khusus dan hasil analisa yang dilakukan terhadap laporan khusus tersebut.
  2. Melalui data statistic yang dikumpulkan yang menyangkut berbagai aspek kegiatan organisasi.
  3. Melalui observasi personal yang dilakukan oleh pimpinan atau orang-orang tertentu.
  4. Melalui internal audit.
  5. Melalui alat elektronik otomatik.

Proses pengawasan

Pengawasan pada dasarnya merupakn suatu proses. Proses yang dimaksud disini terdiri dari berbagai pentahapan ataupun langkah-langkah teretentu yang jika disederhakan terlihat sebagai berikut :

  1. Merumuskan rencana, tujuan dan standar pengawasan
  2. Mengukur penampilan
  3. Membandingkan hasil dengan standar
  4. Menarik kesimpulan & melaksanakan tindak lanjut

2.7.Supervisi

Supervisi berasal dari kata super (latin = diatas) serta videre (latin = melihat). Dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, supervise berarti melihat dari atas. Secara umun yang dimaksud dengan supervise adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan yang kemudian apabila ditrmukan masalah, segera diberikan penunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya.

Manfaat supervisi

  1. Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja

Peningkatan efektifitas kerja ini erat hubungannya dengan makin meningkatnya pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antar atasan dengan bawahan.

  1. Dapat meningkatkan efisiensi kerja

Peningkatan efisiensi kerja ini erat hubungannya dengan makin berkurang kesalahan yang dilakukan bawahan dank arena itu sumber daya (tenaga, dana, dan sarana) yang sia-sia dapat dicegah.

 

Prinsip supervisi

Prinsip pokok supervisi banyak macamnya, secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. Tujuan utama supervisi adalah untuk meningkatkan kemampuan bawahan bukan mencari kesalahan bawahan.
  2. Sifat supervise adalah edukatif dan suportif bukan otoriter.
  3. Supervisi harus dilakukan secara teratur & berkala.
  4. Supervisi harus dapat menjalin kerjasama yang baik antara atasan & bawahan.
  5. Tatacara supervisi harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing bawahan secara individu.
  6. Supervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan disesuaikan dengan perkembangan.

Teknik supervisi

Teknik supervisi pada dasarnya indentik dengan teknik penyelsaian masalah (problem solving). Bedanya hanya pada cara pengumpulan data (direct observation/ pengamatan lansung) serta cara penyelsaian masalah (on the spot/ langsung ditempat).

Dengan perbedaan seperti ini, jelas untuka dapat melaksanakan supervise yang baik ada 2 hal yaitu :

  1. Pengamatan langsung

Untuk berhasil supervisi, pengamatan langsung yang dilakukan tersebut harus dapat dilaksankan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu ada yang harus diperhatiakan yakni :

  1. Harus jelas sasaran pengamatannya
  2. Harus objective (apa adanya)
  3. Pendekatan yang edukatif dan suportif
  4. Kerjasama

Agar tujuan dari supervisi ini berhasil maka perlu kerjasama antara pelaksana supervise dengan yang disupervisi. Kerjasama seperti ini hanya akan terwujud antar lain jika di satu pihak, berlangsung komunikasi yang baik antara pelaksana supervise dengan yang disupervisi dan dipihak lain, mereka yang disupervisi merasakan masalah yang dihadapi adalah masalah mereka sendiri.

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Pelaksanaan program kesehatan adalah adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi.

Tentang Aep Nurul Hidayah https://www.youtube.com/c/aepnurulhidayah

https://www.youtube.com/c/aepnurulhidayah
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar